Elin Herlina
Sabtu, 14 Desember 2013
Jumat, 13 Desember 2013
Kampus Kuring
Universitas Diponegoro
yang lebih dikenal dengan singkatan Undip, adalah sebuah Perguruan
Tinggi di Jawa Tengah,
Indonesia
yang didirikan pada tahun 1956 sebagai Perguruan Tinggi Swasta dan baru mendapat status
sebagai Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 1961. Kata Diponegoro
diambil dari nama pahlawan nasional yang merupakan seorang pangeran
pengobar semangat kemerdekaan dari tindakan kolonialisme
Belanda
di awal abad ke-18.
Semangat ini turut menginspirasi pendirian Undip.
Lokasi
Universitas Diponegoro tersebar di beberapa lokasi di Kota Semarang
dan Jepara
dengan tanah
seluas 2.009.862 m2 dengan perincian 7 lokasi kampus dan 1
lokasi perumahan dinas:
- Kampus Pleburan Semarang (program Pascasarjana)
- Kampus Tembalang Semarang (Rektorat, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Lembaga Pengembangan Pendidikan, UPT Perpustakaan, UPT. Kemitraan dan Kewirausahaan, upt. Undip Press serta Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Fakultas Psikologi program Diploma dan Sarjana telah berada di kampus Tembalang, Fakultas Kedokteran)
- Kampus Jl. dr. Sutomo 14, Zona Pendidikan RSUP dr. Kariadi Semarang (Fakultas Kedokteran <Ilmu Gizi dan Pasca Sarjana>, Laboratorium Fakultas Kedokteran)
- Kampus Jl. Ade Irma Suryani Jepara (Lab. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
- Kampus Mlonggo Jepara (Fakultas Kedokteran)
- Kampus Teluk Awur Jepara (Fakultas Ilmu Kelautan: Lab. Kelautan, Ruang Kuliah, Asrama, Perpustakaan, Rumah Dinas, Ruang Fasilitas Selam)
- Perumahan Dinas Kagok Semarang
Universitas
Diponegoro memiliki 11 fakultas:
- Fakultas Hukum
- Fakultas Ekonomika lan Bisinis
- Fakultas Kedokteran
- Fakultas Teknik
- Fakultas Ilmu Budaya
- Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Fakultas Sains dan Matematika
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Fakultas Peternakan dan Pertanian
- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
- Fakultas Psikologi
Karya Tulis masa Putih Abu
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan
negara yang kaya
akan flora dan
fauna, banyak sekali
keanekaragaman flora yang
keberadaannya belum kita
sadari kegunaannya secara
optimal. Hal ini
dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang perlu dikembangkan
untuk mengetahui potensi
yang tersembunyi dari
kekayaan flora kita,
keterbatasan tersebut tidak
akan menjadi kendala
apabila kita mau
bekerja keras untuk
belajar meneliti hal-hal
yang sedehana tetapi
memiliki manfaat yang
cukup besar bagi
kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat.
Memanfaatkan segala
potensi alam bukan
berarti mengambilnya tanpa
sikap tanggung jawab
melainkan kita juga harus tetap
berpegang pada nila
moral sehingga alam
tidak tereksploitasi dan
rusak. Keanekaragaman flora
yang dapat tumbuh
subur di negara
kita ini tidak
hanya digunakan sebagai
tanaman hias, tanaman
obat atau bahan
pangan saja melainkan
dapat berpotensi dalam
meningkatkan kesehatan. Salah
satunya adalah buah
carica, buah ini
selain dapat digunakan
sebagai bahan pangan
juga memiliki banyak
sekali manfaat bagi
kesehatan.
Carica merupakan
buah yang jarang
ditemui secara bebas.
Karena buah ini
tidak dapat tumbuh
di sembarang tempat.
Buah ini hanya
dapat tumbuh subur
di daerah dataran tinggi
dengan ketinggian ± 1500-3000
meter diatas permukaan
laut. Meskipun habitat
buah ini di
daerah dataran tinggi,
tetapi carica hanya
dapat tubuh subur
di daerah asalnya
Dieng.
Buah yang
bernama latin Carica pubescens atau juga
dikenal sebagai Mountain
Papaya. Sekilas buah
ini mirip dengan
pepaya biasa hanya
saja ukurannya lebih
kecil. Selain itu
jika pepaya lebih
menyukai daerah tropis
sedangkan carica lebih
menyukai daerah dataran
tinggi.
Jika dibandingkan dengan
buah-buahan lain carica
memiliki kandungan vitamin
A, C, B, dan E yang sangat
tinggi. Buah carica
juga mengandung mineral
kalikum dan magnesium
serta mengandung enzim
papain yang memiliki
banyak manfaat bagi
kesehatan.
Dengan alasan tersebut penulis membuat karya tulis ini dengan judul “BUDIDAYA BUAH
CARICA SEBAGAI ALTERNATIF
PANGAN SEHAT DI
DATARAN TINGGI DIENG”.
1.1 Rumusan
Masalah
Dalam penulisan
karya tulis ini
tidak jarang penulis
menemukan masalah-masalah yang
muncul. Berikut ini
adalah masalah-masalah yang
ditemukan penulis selama
melakukan penelitiannya :
1.1.1
Bagaimana keberadaan atau pembudidayaan buah
carica di Dataran
Tinggi Dieng ?
1.1.2
Apa saja
manfaat buah carica
?
1.1.3
Mengapa
buah carica dapat
dikategorikan sebagai alternatif
pangan sehat ?
1.2 Tujuan
Masalah
Segala sesuatu
yang dilakukan oleh setiap
manusia pasti memiliki
tujuan. Begitu pula
di dalam penulisan
karya tulis ini
penulis mempunyai tujuan-tujuan
yang menjadi dasar
pemikiran bagi penulis
dalam melakukan penelitian.
Sejalan dengan pemikiran
tersebut maka tujuan
penelitian dalam penulisan
karya tulis ini
adalah sebagai berikut
:
1.2.1
Untuk
mengetahui keberadaan dan
pembudidayaan buah carica
di Dataran Tinggi
Dieng.
1.2.2
Untuk
mengetahui manfaat buah
carica.
1.2.3
Untuk
mengetahui sebab-sebab buah carica dikategorikan sebagai
alternatif pangan sehat.
1.3 Manfaat
Penelitian
Semua pekerjaan
yang dilakukan pasti
memiliki manfaat tertentu,
demikian halnya dalam
pembuatan karya tulis
ini. Setelah melakukan
penelitian penulis juga
menemukan manfaatnya yaitu
sebagai berikut :
1.3.1
Bagi
Peneliti
·
Dapat
mengembangkan data hasil
observasi sebagai bahan
dalam hal pembuatan
karya tulis.
·
Dapat
memperluas wawasan dan
mengembangkan daya pikir
dalam hal pembuatan
karya tulis.
1.3.2
Bagi
Sekolah
·
Melatih
siswa untuk berpikir
kritis, mengungkapkan pikirannya
secara sistematis, tertib
dan bertanggung jawab.
·
Dapat
meningkatkan mutu pendidikan
siswa.
1.3.3
Bagi
Masyarakat
·
Dapat
menambah pengetahuan masyarakat
bahwa terdapat berbagai
jenis alternatif pangan
sehat salah satunya
adalah yang berbahan
dasar buah carica.
·
Dapat
menambah pengetahuan masyarakat
mengenai tata cara
budidaya buah carica.
1.4 Metode Penelitian
Dalam penulisan karya
tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode antara lain :
1.4.1
Metode observasi yaitu teknik
pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian
dan mencatat mengenai masalah-masalah penting yang ada kaitannya dengan
penelitian.
1.4.2
Metode wawancara yaitu tanya jawab
antara pemburu berita (pewawancara) dan sumber berita (narasumber) baik
pertanyaan tertulis maupun lisan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan
keterangan ataupun informasi dari narasumber.
1.4.3
Studi literatur atau kepustakaan yaitu
metode yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku penunjang yang
berhubungan dengan tema karya tulis.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Budidaya
Dalam upaya
melangsungkan atau mempertahankan hidupnya,
manusia harus bisa
menyeimbangkan kekayaan alam
yang ada. Salah
satunya adalah dengan
melestarikan lingkungan biotik
maupun abiotik agar
tidak terjadi kerusakan
sehingga manusia dapat bertahan hidup. Untuk itu manusia selalu berusaha
dalam mengembangkan pemanfaatan sumber daya alam dengan proses-proses tertentu
dan dengan cara yang baik dan benar sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
Salah satunya adalah dengan melakukan budidaya. Berikut ini adalah beberapa
pengertian budidaya
2.1.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1991)
Budidaya adalah
kegiatan terencana pemeliharaan sumberdaya hayati yang dilakukan pada suatu
areal lahan untuk diambil manfaat atau hasil panennya.
2.1.2
Menurut Hanum (2008:1)
(http:pengertian-menurut-ahli.blogspot.com)
Budidaya
adalah usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil yang maksimal.
2.1.3
Menurut Heri Setiawan (www.scrib.com)
Budidaya
adalah proses usaha pemanfaatan suatu makhluk hidup untuk mencapai hasil
multiguna.
2.1.4
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya)
Budidaya
merupakan kegiatan terencana pemeliharaan terencana sumber daya alam hayati
yang bermanfaat untuk menghasilkan kualitas yang baik.
Buah
adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk
buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah yakni, sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian
buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas dari
pengertian buah diatas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidakterbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat
pula berasa dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya,
buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Pepaya gunung atau karika
(sering ditulis carica, Vasconcellea cundinamarcensis, syn. Carica pubescens
Carica quercifolia, Carica goudotiana, dan Cariaca
candamarcensis), adalah kerabat pepaya yang menyukai keadaan dataran tinggi basah,
1.500-3.000 m di atas permukaan laut. Di wilayah Wonosobo tanaman ini
biasa disebut Carica, dan di Bali tanaman ini
disebut Gedang Memedi. Daerah asalnya adalah dataran tinggi Andes, Amerika Selatan.
2.4 Pengertian Alternatif
(www.artikata.com)
Alternatif adalah
pilihan diantara dua atau beberapa kemungkinan; kita mempunyai-mau bekerja
keras dan lulus ujian atau bermalas-malasan dan tidak akan lulus.
2.5 Pengertian Pangan
(www.masnafood.com)
Pengertian
pangan menurut badan POM adalah sumber makanan yang secara alamiah maupun telah
melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atu
minuman. Mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan warna, tekstur dan
cita rasa yag dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi
dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap
metabolisme zat gizi lainnya.
2.6 Pengertian Sehat
2.6.1
Menurut WHO (1947)
Sehat
adalah suatu keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi
merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tetapi merupakan proses.
Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi
juga terhadap lingkungan sosialnya. Mengandung karakteristik sebagai berikut :
1. Merefleksikan
perhatian pada individu sebagai manusia.
2. Memandang
sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.
3. Sehat
diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat
adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan
berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
Sehat
adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidakmempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
2.6.4
Menurut UU No.22, Tahun 1992 Tentang
Kesehatan
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental
dan sosial dan didalamnya kesehatan jiwa merupakan bagia integral kesehatan.
2.7
Pengertian
Pangan Sehat
Pangan
sehat atau makanan sehat adalah makanan yang higienis, bergizi dan
berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung
bakteri merugikan, penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan.
Makanan
yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein,
mineral, dan vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan.
Makanan
yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia
dan kondisi tertentu. Selain memenuhi persyaratan pokok tersebut, perlu
diperhatikan juga cara memasak makanan. Suhu makanan pada saat disajikan dan bahan
makanan yang mudah dicerna.
2.7.1
Tiga Fungsi Utama Makanan Sehat :
1. Sebagai sumber energi, yaitu zat makanan dapat menyediakan energi untuk
berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan dalam menghasilkan energi
adalah karbohidrat dan lemak. Dalam keadaan darurat, protein juga bisa sebagai
sumber energi. Kandungan Kalori setiap 1gram zat makanan karbohidrat adalah 4,1
Kalori ; lemak 9,3 Kalori ; protein 4,1 Kalori ( 1 Kalori = 1 kilokalori )
2. Sebagai pembangun tubuh, yaitu zat makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan penggantian sel tubuh yang rusak. Zat makanan
yang berperan adalah protein dan beberapa mineral.
3. Sebagai pelindung, yaitu zat makanan yang berperan menjaga keseimbangan
(homeostasis) proses biologis atau metabolisme dalam tubuh. Metabolisme itu
misalnya mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja
jantung, dan mengatur penghantaran impuls sel syaraf. Zat makanan yang berperan
adalah protein, vitamin, mineral, air.
2.7.2
Selain ketiga
fungsi utama tersebut, makanan juga berfungsi untuk :
1.
Menjaga tubuh
dari kondisi stres yang biasanya terjadi jika seseorang terkena penyakit,
menerima tekanan kerja yang cukup berat, atau mendapat masalah yang menggangu
emosionalnya. Jika cukup nutrien akan tahan terhadap kondisi stres ini, karena
nutrien yang cukup menjaga tubuh dalam kondisi optimal.
2.
Meningkatkan
inteligensi, beberapa penelitian menunjukan bahwa kecukupan gizi pada masa bayi
mempengaruhi inteligensi. Ibu hamil kurang gizi (terutama jika kekurangan
protein dan karbohidrat) melahirkan anak dengan kemampuan belajar rendah.
3.
Memelihara
fungsi reproduksi, terdapat kolerasi antara kecukupan nutrien dengan kemampuan
bereproduksi wanita. Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita yang mengalami
defisiensi nutrien lebih sering keguguran ketika hamil dan bermasalah selama
hamil.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Metode dan Teknik Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dapat diartikan
sebagai prosesdur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggunakan keadaan
subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dll) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Adapun
teknik-teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1.1
Studi
Literatur/ Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis yang relevan dengan
penelitian ini. Seperti buku, brosur, catatan-catatan penelitian terdahulu dan
lain-lain.
3.1.2
Studi
Lapangan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian secara
langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang akurat
dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut :
a.
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian dan mencatat mengenai
masalah-masalah penting yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.
b.
Wawancara yaitu tanya jawab antara pemburu berita
(pewawancara) dengan narasumber.Adapun pertanyaan yang diajukan dapat berupa
lisan maupun tulisan. Tujuan wawancara adalah untuk mendapat keterangan atau
informasi dari narasumber.
3.2 Lokasi
dan Waktu Penelitian
Sebagai bahan yang diperlukan dalam
penulisan karya tulis, penulis mengambil objek penelitian di Wonosobo.
a.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang
dijadikan objek penelitian oleh penulis yaitu di Dataran Tinggi Dieng. Tepatnya
di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang masuk wilayah
Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo.
b.
Waktu Penelitian
Penulis
melakukan penelitian pada :
Hari :
Sabtu
Tanggal :
23 Juni 2012
Waktu :
Pukul 08.00 WIB
3.3
Instrumen Penelitian
Seperti yang telah diuraikan
sebelumnya bahwa yang dilakukan penuls dalam mengumpulkan data yaitu melalui
pengamatan langsung. Adapun alat atau instrumen yang digunakan penulis dalam
penelitiannya adalah sebagai berikut :
a.
Format Observasi
Dalam proses pengumpulan data teknik yang digunakan penulis salah satunya
adalah menggunakan format observasi. Dimana format observasi ini berfungsi
sebagai pedoman atau landasan dasar dalam mengumpulkan data, selain itu agar
penuls dapat mengembangkan permasalahan yang ada pada objek penelitian.
Adapun
format observasinya adalah sebagai berikut :
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
Keterangan
|
1.
|
Keberadaan
buah carica di Dataran Tinggi Dieng.
|
ü
|
|
|
2.
|
Manfaat
buah carica.
|
ü
|
|
|
3.
|
Buah carica
dapat di kategorikan sebagai alternatif pangan sehat.
|
ü
|
|
|
b.
Pedoman
Wawancara
Pedoman
wawancara ini digunakan sebagai alat pengajuan pertanyaan kepada pemandu atau
pekerja. Sehingga di dapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti
oleh penulis. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis adalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana keberadaan buah carica di Dataran Tinggi
Dieng ?
2.
Apa manfaat buah carica ?
3.
Mengapa buah carica dapat dikategorikan sebagai
alternatif pangan sehat ?
3.4 Analisis
Data
Teknik
analisis data yang dilakukan penulis dalam penelitiannya adalah teknik analisis
kualitatif, yaitu teknik analisa data yang menekankan pada makna, penalaran,
dan definisi mengenai suatu konteks tertentu. Teknik analisis kualitatif
biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis dan tidak dapat diukur
atau dinilai dengan angka secara langsung.
Data yang
diperoleh penulis berasal dari wawancara dan observasi di tempat penelitian.
Sehingga data yang telah diperoleh harus diolah terlebih dahulu dengan
menggunakan teknik analisis kualitatif. Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut :
1.
Membuat Laporan Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan ketika melakukan kegiatan wawancara adalah seputar buah carica.
Wawancara yang telah dilakukan penulis menghasilkan data yang terlalu luas
sehingga perlu dipersempit agar sesuai dengan prosedur penuisan karya tulis.
2.
Membuat Laporan Observasi
Observasi
yang telah dilakukan penulis menghasilkan data yang harus disusun kembali agar
menjadi informasi yang relevan dan menjawab semua rumusan masalah.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Keberadaan Buah Carica di Dataran Tinggi Dieng
Carica bukan
komoditi baru di khasanah pertanian kabupaten Wonosobo. Sejak era 1980-an, buah
ini sudah mulai ditekuni warga setempat sebagai bentuk usaha keluarga atau home
industri.
Carica
adalah bahasa latin dari pepaya. Untuk membedakannya dengan jenis pepaya pada
umumnya, bahasa latin itu lalu digunakan sebagai nama pepaya khas Dieng ini.
Sering pula disebut Carica Candamercensis atau Mountain Papaya.
Warga setempat dulu menyebutnya Gandul Dieng karena buahnya yang gemandhul atau
tergantung seperti pepaya pada umumnya.
Asal buah
Carica sampai hari ini belum pasti. Sejumlah pakar mengatakan buah Carica
berasal dari Australia. Tetapi, ada yang menyebut Carica berasal dari Amerika
Latin dan dikembangkan oleh seorang insinyur dari Belanda pada 1900-an.
Sementara, warga setempat meyakininya sudah ada sejak nenek moyang. Dari mana
pun asalnya, yang pasti buah Carica hanya bisa tumbuh di dataran tinggi dan
berhawa dingin seperti Dieng. Di Malang, Jawa Timur buah ini pernah dicoba
dikembangkan. Hasilnya tak sebagus di Dieng. Di lereng Gunung Merapi
Jogjakarta, Carica gagal dibudi-dayakan.
Keunikan
buah Carica, pertama-tama ada pada bentuknya yang kecil. Tak lebih besar dari
kepalan tangan orang dewasa. Buahnya tumbuh bergerombol di dahan dan batang
pohon. Kulit buahnya menguning jika masak. Dagingnya juga berwarna kuning
dengan biji-biji kecil. Tetapi, rasa
manis hanya ada pada biji-biji kecilnya. Biji-biji itu pula sumber rasa khas
pada sirup Carica dan sumber pengembang-biakan pohonnya dengan cara disemai.
Batang pohon
dan daunnya mirip pohon pepaya yang banyak terdapat di hampir semua daerah di
Nusantara. Bedanya, pohon Carica bisa bercabang dan mampu bertahan selama
tahunan. Pada usia setahun, pohon Carica mulai berbuah. Tak ada cara khusus
dalam pemetikannya. “Tetapi petani harus rajin memantau buahnya, karena tidak
semua masak bersamaan.
Carica yang
dipercaya sudah ada sejak nenek moyang penduduk Dieng, tak begitu populer
karena buahnya tak bisa langsung disantap. Di era tahun 1970-an, buah Carica
yang berlimpah di lembah Dieng bahkan pernah begitu saja dibuang karena memang
tidak laku dan tidak enak dimakan. Baru ketika diperkenalkan cara membuat
sirup, nasib buah Carica sedikit tertolong. Tetapi warga sekitar masih banyak
yang enggan membudi-dayakan besar-besaran. Kecuali hanya coba-coba, sambil
menunggu Carica menjadi produk bernilai ekonomi yang stabil.
Rata-rata warga
setempat tidak mengerti khasiat buah Carica. Warga hanya mengembangkannya
karena alasan ekonomi. Sementara jika melihat hasil penelitian, Carica kaya
akan vitamin C dan vitamin A yang jauh lebih tinggi dari buah-buahan lain. Dari
penelitian lain, diketahui daun Carica mengandung zat carpaina yang mampu mencegah gangguan jantung, anti amuba dan
bijinya bisa digunakan sebagai peluruh kencing.
4.1.1
Klasifikasi
Carica atau
juga disebut dengan Pepaya Gunung (Mountain Papaya) memiliki nama latin Carica
candamarcensis merupakan kerabat dekat dengan Pepaya (Carica papaya) yang lebih
menyukai dataran tinggi basah dengan ketinggian antara 1.500 – 3.000 mdpl.
Tanaman carica di Indonesia dapat dijumpai di dataran tinggi Dieng. Tanaman ini
berasal dari dataran tinggi Andes yang membentang antara Panama hingga Bolivia
di Amerika Selatan. Carica ini dikenalkan ke Indonesia pada masa menjelang
Perang Dunia II pada pertengahan abad ke 19 oleh pemerintah kolonial Hindia
Belanda, dan berhasil dikembangkan di Dataran Tinggi Dieng.
Dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan, Carica diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Vasconcellea
Spesies : Carica candamarcensis
Sinonim : Vasconcellea cundinamarcensis
Nama lain
:
o Carica candamarcensis Hook.f.
o Carica pubescens
o Carica pubescens Lenne et Koch
o Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo
o Vasconcellea pubescens
o Vasconcellea pubescens A.DC.
4.1.2
Morfologi
Tanaman
carica merupakan tanaman perdu, tidak berkayu dengan permukaan batang yang
kasar dan hampir menyerupai tanaman pepaya biasa (Carica papaya L.) tetapi cenderung bercabang dan dengan ukuran
semua bagian tanaman lebih kecil serta memiliki tinggi rata-rata antara 3 – 5
m.
Berdasarkan
bentuk daun, tanaman carica merupakan tanaman tidak berdaun lengkap (incomletus) yang hanya terdiri dari
tangkai dan helaian. Sedangkan, berdasarkan susunan daun, daun carica bertipe
menjari (palminervis).
Buah carica
berbentuk bulat telur dengan diameter antara 3 – 8 cm dan panjang antara 6 – 17
cm dengan berat rata-rata setiap buah antara 60 – 80 gram. Buah carica yang
belum matang berwarna hijau gelap dan akan berubah berwarna kuning jingga
dengan aroma yang menyengat apabila sudah matang dengan tekstur daging yang
keras. Buah carica yang sudah matang tidak dapat dikonsumsi langsung karena
daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal
di tenggorokan.
4.1.3
Agroklimat
Tanaman
carica memerlukan syarat tumbuh yang spesifik, baik suhu, kelembaban maupun
ketinggian tanah. Tanaman carica hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik
pada ketinggian 1.500 – 3.000 mdpl yang beriklim sejuk, dingin dan basah. Suhu
udara rata-rata kurang dari 200C, kelembaban udara antara 60 – 70 persen dan
dengan curah hujan lebih dari 2.000 mm/tahun. Selain itu, tanaman carica akan
tumbuh optimal pada tanah yang subur mengandung banyak humus dengan derajat
keasaman tanah (pH tanah) yang ideal antara 5,0 – 7,0.
4.1.4
Teknik Budidaya
4.1.4.1
Penyiapan Bibit
Perbanyakan tanaman carica dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1)
perbanyakan vegetatif dengan stek cabang; dan 2) perbanyakan generatif dengan
biji. Perbanyakan vegetatif memiliki kelebihan yaitu menghasilkan tanaman yang
memiliki sifat sama dengan pohon induknya dan lebih cepat berbuah dengan hasil
yang lebih seragam serta relatif sama dengan pohon induknya. Tetapi mempunyai
kelemahan yaitu tidak dapat memperoleh bibit dengan skala besar. Sedangkan
perbanyakan generatif memerlukan seleksi untuk memilih tanaman jantan yang
cenderung memiliki produktivitas yang rendah. Keunggulan perbanyakan generatif
adalah dapat memperoleh bibit dengan skala besar.
Tanaman carica dengan perbanyakan biji dapat diusahakan dengan mengambil
biji dari buah yang masak di pohon. Cara memperoleh biji dari buah, adalah:
1. Buah yang masak pohon dipotong 1/3
bagian buah bagian pangkal dan biji yang digunakan untuk bibit adalah biji dari
2/3 buah di bagian ujung;
2. Benih
kemudian direndam dalam air selama sehari semalam;
3. Benih yang tenggelam, selanjutnya
diperam dalam kertas Koran atau kain basah selama kurang lebih seminggu dan
tempatkan pada tempat yang teduh. Selama pemeraman di jaga kelembabannya.
4. Benih kemudian disemai dalam polibag
dengan media tanam berupa tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1 yang
diletakkan dalam sungkup plastik. Selama dalam persemaian perlu dijaga
kelembabannya dengan cara penyiraman secara rutin.
Bibit yang berasal
dari perbanyakan generatif atau biji siap ditanam pada umur 2 – 3 bulan.
Sedangkan bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif atau stek cabang sudah
dapat ditanam pada umur 1 – 2 bulan.
4.1.4.2 Penyiapan Lahan
Penyiapan
lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi baik
dan membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma) sehingga menciptakan lingkungan
yang sesuai bagi tanaman agar dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah carica
yang bermutu pada tingkat produktivitas yang optimal. Penyiapan lahan meliputi:
1) perataan tanah untuk mempermudah pengaturan jarak tanam, meratakan lahan,
pengaturan bedengan dan saluran air; 2) pembersihan gulma; 3) membajak dan
mencangkul tanah untuk menggemburkan tanah; dan 4) pembuatan bedengan dan
lubang tanam.
Bedengan
dibuat dengan lebar 250 – 300 cm, tinggi 20 – 30 cm dan panjang sesuai
kebutuhan. Jarak antar bedeng adalah 50 – 100 cm. Lubang tanam dibuat dengan
ukuran 50 x 50 x 50 cm diatas bedengan. Jarak tanam yang ideal adalah 3 x 3 m
atau 3 x 4 m. Dimana jarak lubang tanam dalam bedengan adalah 300 cm dan antar
bedengan adalah 300 – 400 cm.
Biarkan
lubang tanam selama 1 – 2 minggu, setelah itu isi dengan tanah yang dicampur
pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 dan biarkan selama 1 – 2 minggu.
Apabila tanah masam (pH kurang dari 5) tambahkan kapur dolomite sebanyak ± 1
kg.
4.1.4.2
Penanaman Bibit
Bibit
sebaiknya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah mengandung cukup air
yaitu sekitar 60 – 80 persen. Keadaan tanah yang gembur dan kelembaban yang
cukup memungkinkan akar bibit mampu hidup dan berkembang secara baik. Penanaman
dilakukan pada lubang tanam yang telah disediakan.
Penanaman
bibit dilakukan dengan cara membenamkan media tanam yang terdapat didalam
polybag ke dalam gundukan tanah penutup lubang tanam. Ditengah tanah penutup
lubang tersebut digali lagi dengan ukuran sebesar polybag. Sebelum bibit
dimasukkan ke dalam lubang, polybag dilepas terlebih dahulu dengan cara
menyayat atau merobek bagian samping dan bagian dasarnya. Pada saat melepas
polybag dilakukan dengan hati-hati dan dijaga agar akar tidak merusak
perakaran.
4.1.4.3
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk
memperoleh produksi tanaman yang baik dan produktif. Pemeliharaan tanaman
carica meliputi: penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan dan pengairan.
4.1.4.4
Penyulaman
Penyulaman diperlukan untuk
mengganti tanaman yang mati, perkembangannya kurang baik, tidak berproduksi
dengan tanaman baru yang sehat dan berumur sama dengan tujuan untuk
mempertahankan populasi tanaman di kebun. Penyulaman dilakukan sesegera
mungkin, sehingga disediakan bibit setidaknya sebanyak 10 persen dari populasi
tanaman yang ditanam sebagai bibit sulam.
4.1.4.5
Penyiangan
Penyiangan adalah membersihan gulma
disekitar tanaman karena apabila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi
tanaman utama dalam memperoleh unsur hara dan air. Tujuan penyiangan adalah
memelihara daya serap perakaran dalam menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan
tanaman dapat optimal.
4.1.4.6
Pembubunan
Pembumbunan adalah menaikkan tanah
diantara bedengan atauguludan dengan tujuan untuk mempekokoh batang tanaman
karena banyak tertimbun tanah dengan pembbunan tanaman akan lebih tahan
terhadap terpaan angin.Pembubunan bertujuan untuk memperdalam perakaran dan
memperkokoh tanaman.
4.1.4.7
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk
mempertahankan status hara dalam tanah, menyediakan unsur hara secara seimbang
bagi pertumbuhan atau perkembangan tanaman, meningkatkan mutu buah dan
meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu, pemupukan juga bertujuan untuk
mencukupi satu atau beberapa unsur hara pada tanaman agar tanaman berproduksi
secara berkelanjutan. Pupuk sebagai suatu bahan yang diberikan kepada tanah
untuk menyediakan unsur-unsur hara tertentu bagi pertumbuhan tanaman.
Pemupukan dasar diberikan pada saat
pembuatan lubang tanam berupa pupuk kandang sebanyak ± 50 kg.
Pemupukan tanaman dilakukan sebanyak
2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Dosis pupuk yang diberikan adalah:
1) Pupuk organik atau pupuk kandang sebanyak 20
kg/ton/tahun.
2) Urea sebanyak 250 gr/ ton/ tahun.
3) SP-36 sebanyak 200 gr/ ton/ tahun.
4) KCL sebanyak 150 gr/ ton/ tahun.
Cara aplikasi pupuk, yaitu pupuk
dibenamkan ke dalam lubang parit yang dibuat melingkari tanaman dan kemudian
tutup dengan tanah. Lubang parit dibuat sekitar tanaman dengan jarak lubang
parit dari tanaman sekitar 50 – 100 cm, dengan lebar parit 20 cm dan dalam 15 –
30 cm.
Tanaman carica yang berasal dari
perbanyakan generatif atau biji sudah dapat menghasilkan buah pada saat tanaman
berumur 2 tahun. Sedangkan tanaman yang berasal dari perbanyakan vegetatif atau
stek akan berbuah pada saat tanaman berumur 1,5 tahun.
Tanaman carica yang telah berumur
lebih dari 3 tahun menghasilkan buah antara 4 – 8 kg./pohon/bulan.
4.2 Manfaat Buah
Carica
Buah Carica ternyata memiliki banyak
sekali manfaat yang baik untuk keehatan. Manfaat-manfaat buah carica tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral.
Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya
lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.
2.
Mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan
memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein
merupakan masalah utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan
sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerna protein yang
disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
3.
Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi,
hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi jumlah yang sedikit ini hampir
seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam
buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya
sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat
memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tentu bisa
bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu
diserap tubuh.
4.
Papain bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa
arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal
tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur
dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencerbaan protein,
secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan
arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan
manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HSG), sebab arginin
merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang
membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh.
Informasi penting lain, uji laboratorium menunjukkan arginin berfungsi
menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
5.
Papain juga dapat memecah makanan yang mengandung
protein hingga terbentuk berbagai senyawa asam amino yang bersifat
autointoxicating atau otomatis menghilangkan terbentuknya substansi yang tidak
diinginkan akibat pencernaan yang tidak sempurna. Tekanan darah tinggi, susah
buang air besar, radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan
penyakit-penyakit yang muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak
sempurna. Papain tidak selalu dapat mencegahnya, namun setidaknya dapat
meminimalkan efek negatif yang muncul. Yang jelas papain dapat membantu
mewujudkan proses pencenaan makanan yang lebih baik.
6.
Papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan
membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat
ditingkatkan.
7.
Mempercepat pencernaan karbohidrat dan lemak. Enzim
papain mampu memecah serat-serat daging, sehingga daging lebih mudah dicerna.
8.
Memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah
perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Membantu menormalkan pH
usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.
9.
Papain terbentuk di seluruh bagian buah, baik kulit,
daging buah, maupun bijinya.
10. Buah yang
masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi
dari buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil
dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek
menggugurkan kandungan. Karena efek yang satu ini, di berbagai negara, seperti
Papua Nugini dan Peru, pepaya digunakan sebagai alat kontrasepsi. Saran untuk
wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat pepaya, makanlah buah yang sudah
matang saja.
a.
Kandungan karoten dan Vit C dan flafonoid dapat berfungsi
Sebagai zat anti kanker.
b.
Mengandung kalikum dan magnesium ( mineral yang
dibutuhkan tubuh)
c.
Mengandung enzim papin yang berfungsi memecah serat
makanan sisa sehingga mempermudah Buang Air Besar (BAB)
4.3 Carica Sebagai Alternatif Pangan Sehat
Buah Carica dapat dikategorikan
sebagai alternatif pangan sehat karena buah ini mengandung :
1. Vitamin
A,C, B Kompleks, dan E, yang bermanfaat bagi kesehatan dan kekebalan tubuh.
·
Vitamin A banyak berperan dalam
pembentukan indra
penglihatan bagi manusia. Vitamin ini akan membantu
mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi
suatu proyeksi gambar di otak kita. Senyawa yang berperan utama dalam hal ini
adalah retinol. Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan membentuk kompleks
pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke
otak. Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat
fatal pada organ penglihatan.
·
Vitamin C adalah salah satu jenis
vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal
berbagai penyakit.
Vitamin
C, diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan
lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah
tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin
C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam
kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh
tubuh.
Kekurangan
vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau penyakit skorbut. Gejala-gejala
penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan
demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Untuk
penyembuhannya suplai vitamin C yang lebih ditingkatkan.
·
Vitamin E berfungsi dalam meningkatkan
daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan kesuburan,
meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner.
Berperan sangat penting bagi kesehatan
kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit,
mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi
sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Sebagai Antioksidan. Semua vitamin E adalah
antioksidan dan terlibat dalam banyak proses tubuh dan beroperasi sebagai
antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama
membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal bebas.
Kekurangan
vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut
hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Akibat lain
kekurangan vitamin E adalah perubahan
degeneratif pada sistem saraf dan otot, kelemahan
dan kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis,
gangguan penglihatan, anemia, retensi cairan (odem), kelainan kulit.
·
Vitamin B Kompleks
Salah
satu kandungan vitamin yang penting bagi pertumbuhan manusia adalah vitamin B
kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B3, B6, B11, dan B12. Berikut ini kami rangkum
sumber, fungsi dan akibat yang ditimbulkan jika kekurangan masing-masing
vitamin B tersebut.
o
Vitamin B1
Fungsi Vitamin B1 adalah menjaga
keseimbangan air dalam tubuh, membantu penyerapan lemak pada usus, dan membantu
metabolisme karbohidrat.
Jika kekurangan Vitamin B1 dapat
menyebabkan beri-beri dan neuritis, selera makan menurun, gangguan metabolisme
karbohidrat, dan peredaran cairan tubuh akan terhambat.
o
Vitamin B2
Vitamin B2 berfungsi untuk
merangsang kinerja saraf mata dan memperlancar oksidasi zat makanan.
Kekurangan
vitamin B2 bisa menyebabkan penglihatan mata kabur karena katarak dan
keratitis, perlukaan di sudut mulut, dan pertumbuhan tubuh akan terganggu.
o
Vitamin B3 berfungsi dalam proses
pertumbuhan dan pembelahan sel, mencegah penyakit pelagra, dan membantu
perombakan karbohidrat.
Bila kekurangan Vitamin B3,
seseorang bisa terserang penyakit pelagra dengan gejala dermatitis. Tanda-tanda
pelagra antara lain kulit mengelupas, kemerahan, pecah-pecah, dan eksim.
Kekurangan Vitamin B3 juga bisa menyebabkan penyakit demensia (cepat lupa dan
cepat lelah), anemia, pendarahan di gusi dan usus, dan diare.
o
Vitamin B6 bermanfaat dalam proses
pertumbuhan, pembentukan sel-sel darah, dan merangsang kerja urat saraf.
Jika kekurangan Vitamin B6, manusia
bisa terkena gejala anemia, pelagra, susah buang air besar, dan dermatitis.
o
Vitamin B11 dan B12
Fungsi vitamin B11 dan B12 adalah
membantu pertumbuhan sel darah merah dan mencegah terjadinya pernisiosa.
Pernisiosa adalah gejala anemia akut yang bisa menyebabkan kematian pada
manusia penderita.
Kekurangan vitamin B11 dan B12 bisa
menyebabkan terjadinya kekurangan zat besi dalam darah (anemia).
2. Karoten
dan Flavonoid, yang berfungsi sebagai anti kanker.
3. Enzim
Papain, memecah serat makanan sisa yang memudahkan BAB.
Papain
ialah enzim hidrolase sistein protease (EC 3.4.22.2) yang ada pada pepaya (Carica papaya) dan pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis).
Papain
biasa digunakan untuk memecah serabut daging liat dan telah dimanfaatkan selama
ribuan tahun oleh penduduk asli Amerika Selatan. Papain juga dimanfaatkan untuk
mendisosiasikan sel dalam langkah pertama persiapan kultur sel. Selain itu juga
ditemukan sebagai bahan baku beberapa pasta gigi atau gula-gula sebagai pemutih
gigi.
4. Enzim
Caricaksantin dan Violaksatin, yang dapat menghambat pembentukan batu empedu.
5. Liosin,
yang dapat mengatasi nyeri punggung. Enzim Klimopapain Glikopeptidase B
6. Kalium
dan Magnesium, mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kalium
berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah,
tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot.
Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual,
kelemahan, dan detak jantung tidak teratur.
Magnesium
membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam
pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan
jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi
energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi
otot. Kekurangan akan mengambilnya dari tulang , yang pada akhirnya dapat menyebabkan
tulang keropos.
7.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil observasi di Dataran Tinggi Dieng serta membaca dari berbagai sumber
tentang keadaan di Dataran Tinggi Dieng maka penulis mendapat data yang cukup
dimengerti untuk dijadikan bahan karya tulis ini. Dan pada kesempatan ini
penulis mencoba untuk menyimpulkan dari hasil observasi yang telah dilakukan
yaitu :
1) Pembudidayaan
tanaman carica dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: secara vegetatif dengan
stek cabang; dan secara generatif dengan menyemaikan biji. Teknik Budidaya buah
Carica terdiri dari : a. Penyiapan Bibit, b. Penyiapan Lahan,c. Penanaman Bibit,
d. Pemeliharaan,e. Penyulaman, f. Penyiangan, g. Pembubunan, h. Pemupukan
2) Manfaat
buah carica :
Buah
ini cocok dimakan oleh orang yang memiliki perut lemah terhadap buah-buahan
karena mempunyai sifat memperbaiki pencernaan. Buah yang masih muda dapat dikeringkan
untuk dijadikan serbuk bahan pembuatan obat penyakit kulit atau kosmetik.
Daunnya dapat digunakan sebagai pelunak daging karena mengandung zat papain.
Selain itu, zat papain digunakan dalam berbagai industri makanan dan farmasi.
3) Buah
carica dapat dikategorikan sebagai alternatif pangan sehat karena mengandung:
a. Vitamin A, B Kompleks, C, dan E, yang bermanfaat bagi kesehatan dan
kekebalan tubuh, b. Karoten dan Flavonoid, yang berfungsi sebagai anti kanker,
c. Enzim Papain, memecah serat makanan sisa yang memudahkan BAB, d. Liosin,
yang dapat mengatasi nyeri punggung. Enzim Klimopapain Glikopeptidase B, e. Kalium
dan Magnesium, mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, f. Enzim
Caricaksantin dan Violaksatin, yang dapat menghambat pembentukan batu empedu.
5.2 Saran
Berdasarkan
hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.
Sebaiknya buah carica di budidayakan di
daerah dataran tinggi lain karena buah carica termasuk buah langka yang jarang
ditemui.
2.
Sebaiknya masyarakat diberikan pengarahan
bahwa buah carica itu selain sebagai buah khas wonosobo juga merupakan buah
yang kaya akan vitamin yang dapat membantu menjaga kesehatan. Karena pada
umumnya masyarakat setempat belum mengetahui manfaat buah carica.
3.
Sebaiknya sekolah menyediakan waktu
lebih lama untuk siswa dalam melakukan pengamatan, agar siswa dapat memperoleh
data lebih objektif.
Langganan:
Postingan (Atom)